Translate

Mimpi dibentuk dari imajinasi dan kreativitasmu. Mimpi adalah cerita dari masa lalu atau keinginan yang kuat untuk masa depan. Jangan lelah untuk bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi.

Jumat, 04 Februari 2011

Singkatnya Hidup Manusia antara Adzan dan Shalat

Diadzani saat kita lahir dan disholatkanlah saat kita mati, tidakkah hal ini menyadarkan kita akan suatu peringatan dari Allah untuk kita?

Ya! Rentang waktu sejak dikumandangkannya Adzan hingga ditegakkannya Sholat, mencerminkan betapa perjalanan hidup kita ini begitu singkatnya.

Dikumandangkannya Adzan menandakan awal masuknya waktu untuk menegakkan Sholat. Hal ini pun tak ubahnya dalam kebiasaan untuk mengadzani bayi yang baru lahir ke bumi, sebagai sebuah penanda bahwa telah dimulainya hidup baru.



Di saat kita mati maka kita pun akan disholatkan yang berarti sebagai sebuah penanda bahwa kita telah mengakhiri perjalanan hidup kita di dunia.

Jadi kapan waktu kita untuk menjalani hidup ini tentunya berada dalam rentang antara dikumandangkannya Adzan hingga ditegakkannya Sholat.

Bahkan bisa dikatakan lebih singkat lagi dari itu karena sesaat sebelum ditegakkannya Sholat, kita akan mengumandangkan Iqomat. Jadi bahkan lebih singkat lagi yaitu antara Adzan hingga Iqomat.

Perjalanan menuju akhir (kematian) seperti hal nya menunggu waktu sholat (wajib), semuanya udah pasti, ada lima waktu, sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Begitu pula hal nya kematian manusia, semuanya udah pasti dan udah dipastikan Allah, hanya kita gak tau masuk kloter yang mana, apakah masuk yang subuh (bayi), dzuhur (remaja), ashar (dewasa), maghrib (setengah baya) atau yang paling alot isya (udah bangkotan banget).

Dari pada menerka-nerka kita masuk ke golongan/kloter yang mana, akan lebih baik kalo kita siapkan diri dengan berwudlu, lalu dzikir sambil menunggu Imam memimpin sholat.
Jadi dari pada hidup was-was menunggu akhir, atau ada pula yang berlagak tidak tau bahwa jalan pasti berujung, marilah benahi wudhlu kehidupan, perbanyak dzikir kehidupan sambil menanti datangnya hari, dimana kita tak lagi berdiri di shaff sholat, tidak lagi menjadi makmum ataupun tak lagi menjadi imam dalam sholat, melainkan menjadi sebab orang bersholat (kita disholatkan).

0 komentar:

Posting Komentar

OhBelog!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites