Translate

Mimpi dibentuk dari imajinasi dan kreativitasmu. Mimpi adalah cerita dari masa lalu atau keinginan yang kuat untuk masa depan. Jangan lelah untuk bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi.

Catatan Akhir Sekolah

Masa-masa Ujian Akhir Nasional (UAN) atau Ujian Nasional (UN) untuk SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat serta Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) untuk SD/Sedejarat memanglah sudah usai.

Moon Over My Obscure Little Town

Stranger Stranger Someone stranger Standing in a mirror I can’t believe what I see How much love has been taken away from me

Soe Hok Gie - Sebuah Tanya

Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui. Apakah kau masih berbicara selembut dahulu Memintaku minum susu dan tidur yang lelap? Sambil membenarkan letak leher kemejaku.

Wong Fei Hung, Ternyata Seorang Ulama Muslim

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film "Once Upon A Time in China". Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Islam Yang Terasingkan

Ketika ada seorang muslimah yang mengenakan jilbab dengan baik dan benar, sesuai tuntunan syariat Islam, banyak orang merasa heran. Bahkan ada sebagian besar yang menganggapnya aneh. Sebab, di tengah maraknya busana wanita yang mengeksploitasi keindahan tubuh wanita, muslimah yang mengenakan jilbab dengan sempurna tentunya adalah fenomena keanehan. Sebuah keterasingan.

Sabtu, 07 September 2013

Surat Untuk Tulang Rusukku

Teruntuk tulang rusukku yang kelak menjadi ratu bidadariku
Apa kabarmu, tulang rusukku?
Aku harap kamu masih sabar untuk menunggu kedatanganku untuk menemui ayahmu
Bukan.. Bukan karena aku tak  punya nyali tuk datangi ayahmu saat ini
Aku sedang mempersiapkan bekal terbaik untuk mengarungi lautan kehidupan dengan biduk rumah tangga yang akan kita tempati bersama

Senin, 08 Juli 2013

Tuhan Inilah Proposal Hidupku (dari buku Jamil Azzaini)

Saya adalah spesial karena saya adalah makhluq limited edition yang diciptakan oleh Allah Subhanahu Waa Ta’ala dari pasangan Atikah dan Ondi Wiratma yang dilahirkan ke dunia pada tanggal 12 bulan 12 tahun 1987 dan menjadi anak ke 12 dari 12 bersaudara. Saya adalah seorang guru di sebuah sekolah swasta di Bandung dan pernah memiliki pengalaman sebagai seorang ketua MUKILAS (MPK) atau Musyawarah Perwakilan Kelas yang bertugas untuk memilih ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS di SMK Negeri 1 Cimahi – STM Pembangunan Bandung angkatan 29.
Saya adalah orang yang supel, meski saya tidak begitu mahir bermain bola namun saya begitu menyenangi dunia sepakbola dan seolah mengetahui seluk-beluknya hingga pada 2010, saya pernah menjadi salah satu Sportcaster 4 a Day alias menjadi penyiar berita olahraga selama satu hari di salah satu radio favorit saya saat itu yaitu Radio Paramuda yang saat itu identik dengan olahraga di Program MSV – Morning Sport View.

Jumat, 20 Januari 2012

Jika Semua Orang Menjadi Kaya

Ada sebuah pernyataan yang menarik yang saya dapatkan ketika sedang berbincang-bincang dengan Bapak Ketua RW di daerah saya dan beberapa Bapak-Bapak lainnya. Pernyataan itu muncul pada saat Bapak Ketua RW mencoba mengambil hikmah dari realitas yang ada mengenai adilnya Allah menciptakan dunia secara berpasang-pasangan dan salah satunya dengan adanya orang yang kaya dan orang miskin, dan pernyataan beliau adalah, “Jika semua orang Allah jadikan kaya, lalu siapa lagi yang mau bekerja?”
Pernyataan yang beliau sampaikan secara logika sederhana memang terasa benar karena saat ini kebanyakan manusia bekerja adalah untuk menjadi kaya. Akan tetapi, saya merasa pernyataan itu kurang tepat dengan beberapa alasan : 

1. Jika semua orang Allah jadikan kaya, lalu siapa lagi yang mau bekerja?
Bekerja (mencari nafkah) adalah kewajiban bagi seorang muslim karena mesti menafkahi keluarga yang menjadi tanggung jawabnya, kalau tidak dengan bekerja lalu dengan apa lagi? 

Dari Miqdan r.a. dari Nabi Muhammad Saw, bersabda: Tidaklah makan seseorang lebih baik dari hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud a.s., makan dari hasil usahanya sendiri.” (H.R. Bukhari)
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad Saw: Sesungguhnya Nabi Daud a.s., tidak makan kecuali dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Abdullah Az-Zubair bin Al-‘Awwam r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh seandainya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi ataupun tidak.” (HR. Bukhari)
Dalam sebuah hadits Rasul saw bersabda: Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan karena bekerja pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni Allah” (Hadits Riwayat Ahmad & Ibnu Asakir )
Rasulullah saw pernah ditanya, Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau menjawab, Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap baik,” (HR Ahmad dan Baihaqi).

2. Jika semua orang Allah jadikan kaya, lalu siapa lagi yang mau bekerja?
Tak pernah saya dengar ataupun lihat bahwa ada orang kaya yang mengganjal perutnya (baca : makan) dengan emas, perak atau uang kertas yang dimilikinya. Orang sekaya apapun makannya tetap dengan nasi, jagung, gandum, sayuran, buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan lain. Atau mungkin jika ingin ada yang berlebih maka mereka pun bisa makan ikan, ayam, kambing, domba, sapi, unta atau hewan-hewan lain yang dihalalkan oleh Allah. 
Dan semua tumbuhan serta hewan itu pun tak mungkin tiba-tiba menjadi makanan yang matang tanpa adanya kerja (baca : usaha) untuk membuatnya. Dan tak mungkin pula tumbuhan dan hewan itu bisa didapatkan begitu saja tanpa adanya usaha dari petani, peternak dan nelayan. Oleh karena itu, bekerja bukan hanya sekedar mencari uang dan kekayaan tapi juga untuk memenuhi kebutuhan primer.

3. Jika semua orang Allah jadikan kaya, lalu siapa lagi yang mau bekerja?
Standar dari kata “kaya” sesungguhnya tak pernah jelas karena pembandingnya bisa berubah-ubah bergantung pada objek pembandingnya. Banyak orang yang menjadi Millionaire atau kata orang Indonesia disebut Milyuner pun masih bekerja untuk memperbesar jumlah kekayaannya. Sebagai contoh adalah Grup Bakrie yang perusahaannya banyak dan berada di berbagai bidang. Itu menunjukkan jika meskipun sudah sangat kaya menurut standar saya, akan tetapi mereka tetap bekerja. 
Selain itu, seorang David Beckham, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi serta para pesepakbola terkenal lainnya umumnya saat ini sudah menjadi seorang yang kaya menurut standar saya, dan mereka pun masih tetap bekerja sebagai pesepakbola karena profesi mereka adalah bagian dari hidupnya. Selain itu, mereka bekerja demi investasi masa depan mereka yang entah kapan mereka akhirnya pensiun dari dunia sepakbola.

Dan sebenarnya hikmah yang saya ambil dari adanya orang kaya dan orang miskin di dunia ini bagi saya adalah : JIKA TAK ADA ORANG MISKIN MAKA ORANG KAYA AKAN SULIT MENDAPATKAN PAHALA DARI KEWAJIBAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH. Karena yang diperkenankan untuk mendapatkan Zakat, Infak dan Shadaqah adalah orang yang termasuk kategori fakir dan miskin.

Rabu, 16 November 2011

Out Of Facebook

Saat ini ada 2 jenis jejaring sosial yang sedang ngetrend di kalangan pengguna dunia maya. Jejaring sosial tersebut adalah Twitter dan juga Facebook. Saya sendiri merupakan pengguna Facebook yang cukup aktif bahkan mungkin bisa dikatakan addict, karena bisa hampir setiap jam mencoba membuka akun Facebook. Alasan membukanya pun beragam, apakah itu karena saya ingin membuat status, mengomentari status teman, mengirimkan tautan (link) atau membuka berita dari link yang sudah ada.
Ketika pertama kali membuat akun Facebook, alasan yang pertama yang ada dalam benak saya adalah untuk tetap menjaga silaturahmi dengan teman-teman baik yang ada di SMK Negeri 1 Cimahi atau yang ada di SMP Negeri 9 Bandung. Kenapa memilih Facebook dan bukan yang lain? Alasannya adalah karena jejaring sosial yang saya miliki saat itu yang bernama Friendster sudah “tidak laku” dan banyak teman yang meninggalkannya.
Beberapa saat selanjutnya, alasan itu pun berganti. Selain tetap bersilaturahmi dengan kawan-kawan di Facebook, alasan saya untuk tetap aktif di Facebook adalah untuk bermain game online yang disediakan oleh para developer game Facebook, semisal : Farmville, FrontierVille, CityVille, The Sims dan lain sebagainya.
Akan tetapi, saat ini alasan saya untuk tetap membuka Facebook selain bersilaturahmi dengan teman adalah juga untuk mengetahui berita dan lebih up to date dalam dunia sepak bola, dunia Islam dan juga berita sosial politik yang ada di negeri ini.

Pedagang Tua Itu

Langkah yang melambat, fisik yang makin renta dan pendengaran yang makin berkurang tak membuatnya berhenti melangkahkan kaki dari rumahnya di daerah Cipeuyeum, Cianjur menuju daerah kota Bandung untuk berdagang asongan. Lelaki paruh baya berusia 82 tahun itu masih tetap tegar menatap rezekinya dengan pandangan penuh optimisme.
Ayah dari 5 orang putri dan 2 orang putra ini berniat tak ingin menyusahkan anak-anaknya dan lebih senang untuk mencari nafkah sendiri bagi dirinya dan juga istrinya yang masih setia mendampinginya. Semua putra-putrinya sudah berumahtangga, kelima orang putrinya tinggal bersama suami mereka dan bekerja sebagai ibu rumah tangga, sedangkan dua orang putranya ada yang bekerja sebagai buruh bangunan dan ada juga yang menjadi Tentara.
Lelaki bernama Sulaiman ini bercerita tentang hidupnya yang pernah merasakan getir dan pahitnya masa penjajahan Belanda dan masa penjajahan Jepang. Perjuangan yang beliau lakukan ternyata masih belum usai sesudah bangsa ini merdeka. Beliau masih harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami yang harus menafkahi istri yang beliau nikahi.
Sungguh tak terbayangkan dalam benak saya jika saya berada dalam posisi bapak Sulaiman tersebut. Bukan tak ingin meneladaninya atau menjadi tua seperti beliau, akan tetapi saya tak tahu hidup yang saya jalani kedepannya akan menjadi seperti apa. Saya memang mempunyai cita-cita, keinginan dan rencana untuk menjadi seperti ini dan itu, tapi yang namanya manusia hanya bisa berencana dan berbuat yang terbaik saat ini saja.

Kamis, 03 November 2011

10 Nasihat Bijak Einstein

Tak perlu bersiap-siap mengernyitkan kening, kita hanya akan membahas ringan tentang filosofi hidup singkat Einstein.
Tidak ada Fisika, nuklir, atau hal-hal jenius lainnya. Hanya hal kecil tapi sering terlupakan, padahal berpengaruh besar terhadap kehidupan kita. Apa saja nasehat bijak Einstein? Yuk kita lihat.

1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahumu

"Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja."
Membaca kutipan Einstein di atas membuat kita bertanya-tanya. Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal?

Karena itu banyak-banyaklah menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata 'sukses'. Mengejar jawaban rasa ingin tahumu adalah kunci rahasia kesukesan.


2. Tekun itu Tak Ternilai

"Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah."
Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah kamu setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?

Ada ungkapan bagus yang popular di kalangan pegawai pos, 'Selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan'. Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah kamu mulai.

Senin, 17 Oktober 2011

Kado Tercantik Sebelum Saat Itu

Tak pernah kulihat sebelumnya, kado secantik itu. Entah darimana datangnya, aku tak perduli, karena yang pasti kado itu akan menjadi milikku. Sungguh, aku tak bisa bercerita pada kalian, perasaan yang menderu saat pertama kali ditawari untuk menerima kado tersebut. Sekarang dengan ikhlas sepenuh hati akan menyerahkannya padaku, hari ini.


Melihat bungkusnya yang indah berwarna putih dengan motif bunga-bunga kecil merah jambu, tak salah penilaianku. Kado itu memang teramat cantik. Yang kutahu, tidak hanya hari ini ia terbungkus seindah itu, setiap hari, setiap waktu, selalu terbungkus rapi. Isinya? Jangan pernah tanyakan padaku karena aku -- juga orang lain -- tidak pernah tahu apa dan bagaimana rupa isinya. Jangankan tersentuh, terlihat pun tidak. Terutama oleh orang-orang yang memang terlarang melihatnya. Seistimewa apakah kado itu? Sehingga tak seorang pun pernah melihat kado cantik ini? Dan seistimewa apa diriku ini sehingga seseorang berkenan mempercayakannya kepadaku?

Terbayang dari bungkusnya, yang setiap saat selalu terlihat rapi dan terjaga dengan baik, yang tak tersentuh kecuali oleh yang berhak menyentuhnya, aku yakin, isi dan rupa di dalamnya, jauh lebih cantik dan indah dari bungkusnya. Aku mengerti, kalaulah kado itu mampu sedemikian cantiknya terjaga kulit luarnya, bagaimana lagi aku meragukannya tak senantiasa diperindah rupa dalamnya, juga inti terdalam dari semua isinya, yang sejujurnya, adalah hal terpenting dari semua kecantikan sesuatu. Maaf, aku tak bisa mengajak anda ikut membayangkan indah rupa isinya, dan kalaupun aku tahu anda mencoba melakukannya, sebaiknya anda berhadapan denganku. Kado tercantik itu milikku, akan kujaga ia dan takkan kubiarkan orang lain ikut menikmatinya walaupun hanya sekedar membayangkan.

Ingin sekali kucari pita pembuka kado yang biasanya berwarna merah, agar segera kusingkap isinya. Tapi satu hal yang masih mengganjalku, masih tersisa beberapa saat agar aku benar-benar mendapatkan izin untuk membukanya. Tapi, harus kutunggu pemiliknya, yang menjaganya, dan merawatnya selama ini benar-benar menyerahkannya padaku dalam upacara sakral. Kenapa sedemikian sakral? Sesuatu yang cantik nan indah harus diserahkan dalam koridor keagungan yang suci, itu jawabnya. Tak apalah sebagai satu jalan untuk tetap menyucikan diriku, juga kado cantik itu, wajib kujalani upacara sakral itu.

Aku berjanji, setelah kuterima diharibaanku, kado tersebut akan kujaga, kurawat, kuperlakukan ia agar tetap menjadi kado tercantik, terindah, terbaik, terbagus selamanya. Sampai tak ada lagi yang membuatku harus melirik kado-kado di luar yang terkadang hanya bagus dan cantik bungkusnya saja.

Sumber : Kenapa Harus Pacaran?!?!

OhBelog!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites