Translate

Mimpi dibentuk dari imajinasi dan kreativitasmu. Mimpi adalah cerita dari masa lalu atau keinginan yang kuat untuk masa depan. Jangan lelah untuk bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi.

Jumat, 11 Februari 2011

Manusia Itu Kecil!

Oleh : Arief B. Iskandar

Banyak di antara manusia yang merasa dirinya hebat; entah karena faktor kecantikan / kegantengan, keturunan, kekayaan materi, kekuasaan dan jabatan, kepintaran, prestasi, dll. Tak sedikit pula di antara kaum Muslim – penguasa / pejabat atau rakyat biasa, pimpinan atau bawahan, awam atau alim, da’i atau mad’u, aktivis dakwah atau bukan – yang merasa dirinya besar. Akibatnya, sadar atau tidak, rasa sombong, ujub, riya dan takabur sering menyelinap ke dalam kalbunya.

Siapapun yang dihinggapi perasaan demikian, sering atau sekali-kali, marilah kita merenungkan penciptaan alam semesta, langit dan jagat raya yang sesungguhnya lebih besar dan lebih daripada manusia. Allah SWT sendiri menegaskan hal ini dalam firman-Nya (yang artinya) : “Kaliankah yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit yang Allah bangun? Dia meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya.” (TQS. 79 : 27-28)


****

Sebagaimana kita tahu, dalam gugusan matahari (tatasurya) kita ada 8 planet. Berdasarkan volumenya, yang terkecil adalah Merkurius, lalu Mars, kemudian Venus. Selanjutnya ada Bumi, Uranus, Neptunus, Saturnus dan Jupiter.

Berdasarkan jaraknya ke matahari, yang terdekat adalah Merkurius yang berjarak 36.000.000 mil; lalu Venus 67.000.000 mil; kemudian Bumi 93.000.000 mil. Selanjutnya berturut-turut : Mars 142.000.000 mil; Jupiter 484.000.000 mil; Saturnus 887.000.000 mil; Uranus 1.782.000.000 mil; dan Neptunus 2.792.000.000 mil.

Itu baru seputar tatasurya kita di Galaksi Bima Sakti. Lalu pernahkan anda menyadari , berapa sesungguhnya luas langit?

Asal tahu, dalam waktu 1 detik, kecepatan cahaya bisa mencapai sasaran 186.000 mil atau 300.000 km atau 6.000.000.000.000 (6 triliun mil/tahun). Jarak inilah yang disebut “satu tahun cahaya”.


Bulan adalah benda langit yang paling dekat ke bumi. Jaraknya sekitar 240.000 mil. Lalu ada matahari. Jaraknya dari bumi adalah 93.000.000 mil.

Adapun jarak bintang yang paling dekat ke bumi adalah 4 tahun cahaya / 23.000.000.000.000 (23 triliun) mil. Di belakangnya ada Bintang Altair; jaraknya 14 tahun cahaya. Kemudian Bintang Vega, jaraknya 30 tahun cahaya. Lalu Bintang Acturus, jaraknya 50 tahun cahaya / 290 triliun mil. Ini belum seberapa. Sebab, ada bintang yang jaraknya dari bumi adalah 1000 tahun cahaya. Di belakang galaksi kita, Galaksi Bima Sakti, ada sejumlah Bintang, di antaranya Bintang Andromeda, yang berjarak dari bumi 1 juta tahun cahaya. Ingat, di belakang Andromeda masih banyak bintang yang tentu lebih jauh jaraknya.

Lalu berapa sesungguhnya jumlah bintang di langit? Menurut para astronom, jumlah bintang di langit tak kurang dari 30 miliar. Itu hanya di galaksi kita saja. Padahal, jumlah galaksi di langit diperkirakan lebih dari 500.000!

Sekarang kita beralih ke matahari. Kekuatan cahaya matahari setara dengan 300.000.000.000.000.000.000.000.000 kali cahaya lilin. Ini belum seberapa. Sebab ada Bintang Sirius, yang sinarnya 26 kali lebih kuat dari matahari. Sejumlah bintang lain ada yang 100 kali lebih kuat sinarnya dari matahari. Ini pun belum seberapa. Sebab sains modern telah mampu menyingkap fakta, bahwa ada bintang yang kekuatan cahayanya 500.000 kali sinar matahari.

Sekarang, mari kita renungkan volumen benda-benda langit yang ada. Volume Bumi kita adalah 1.000.000.000.000 km3 (1 triliun km3). Volume mataharu 1.300.000 kali lebih besar dari volume Bumi. Berat Bumi kita adalah 5.000.000.000.000.000.000.000 ton. Ada pun massa matahari kira-kira 332.00 kali Bumi. Ini belum seberapa. Sebab, Bintang Andromeda memiliki massa 1.000.000.000 kali matahari. Ini karena garis tengah matahari hanya 390.000 km, sedangkan garis tengah Bintang Andromeda mencapai 30.000 tahun cahaya atau 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kali matahari!

Dari semua fakta di atas, tentu benarlah firman Allah SWT (yang artinya) : “Langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami). Sesungguhnya Kami pun meluaskannya.” (TQS. 51 : 47)

Sekarang, marilah kita bandingkan semua itu dengan besarnya tubu kita, rumah kita, kebun kita, tanah-tanah yang kita miliki, atau pulau-pulau yang kita punya (jika ada). Adakah sebesar noktah saja semua itu dibandingkan besar dan luasnya bumi, matahari, galaksi dan alam raya ini? Tidak! Pastinya besar tubuh kita, rumah kita, kebun kita, tanah-tanah kita atau pulau-pulau yang kita punya (jika ada) menjadi sesuatu yang tak akan pernah kelihatan di tengah besar dan luasnya alam raya ini.

Jika pada dasarnya kita ini sesuatu yang “tidak ada” karena “tidak kelihatan” dibandingkan dengan besar dan luasnya jagat raya ini, lalu apanya yang besar dan hebat dari diri kita? Apa sebetulnya yang pantas kita sombongkan di hadapan manusia, apalagi di hadapan Allah SWT, Pencipta sekaligus Pemilik jagat raya ini? Tidak ada!

Allahlah satu-satunya yang berhak untuk menyombongkan diri. Benarlah firman Allah SWT (dalam hadits Qudsi), “Kebesaran adalah pakaian-Ku. Kesombongan adalah selendang-Ku. Siapa saja yang merampas keduanya dari Diri-Ku, Aku akan melemparnya ke dalam neraka.” (HR.Abu Dawud)

Alih-alih menyombongkan diri, manusia justru diperintahkan untuk selalu merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sekaligus mengagungkan-Nya. Sayang, meski pengagungan kita kepada Allah takkan pernah sebesar atom pun menyamai keagungan-Nya, banyak di antara kita jarang mengagungkan-Nya. Mahabenar Allah SWT yang berfirman : “Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal Hari Kiamat nanti, bumi dan seluruhnya berada dalam genggaman-Nya, dan digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari apa saja yang mereka persekutukan.” (TQS 39 : 67)

Walhasil, Allah memang Mahabesar. Dia Mahaagung. Sebaliknya, dari paparan di atas, sesungguhnya Marusia itu kecil, kecil sekali!

Wa maa taufiiqii illa billah wa ‘alaihi tawakkaltu wa ilaihi uniib.

Sumber : Al-Waie No. 119 Tahun X, 1 – 31 Juli 2010

0 komentar:

Posting Komentar

OhBelog!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites