Metrotvnews.com, Jakarta: Organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis (MER-C) yang berkantor di Jakarta, belum mendapat informasi tentang kondisi relawan Indonesia yang mendapat perlakuan kebrutalan tentara Israel. Namun, berdasarkan informasi sementara tadi pagi, ada satu orang relawan MER-C yang tewas.
Sekadar diketahui, 5 anggota MER-C adalah bagian dari 12 sukarelawan asal Indonesia yang bergabung dalam tim relawan kemanusiaan dengan nama Flotilla to Gaza. Tim ini membawa 10 ribu bantuan kemanusiaan untuk pembangunan rumah sakit di Gaza, Palestina.
Selain 5 orang MER-C, relawan Indonesia lainnya berasal dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina atau Kispa (5 orang), dan 3 orang dari Al-Aqsha Hidayatullah. Rombongan relawan Indonesia diketuai Nur Fitri Taher.
Dengan menggunakan 9 kapal kemanusiaan, tim relawan Indonesia bersama 563 relawan lainnya dari berbagai negara, mencoba masuk blokade yang dilakukan Israel. Dalam perjalanan lautnya, aktivis kemanusiaan menggunakan kapal Marvi Marmara, untuk menuju Pantai Gaza Palestina. Di tengah perjalanan, kapal kemanusiaan ini ditembaki tentara Israel. Sejauh ini sebanyak 16 orang tewas.
Menurut Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Mura di Jakarta, Senin (31/5), sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi pasti soal kondisi relawan asal Indonesia. Namun, berdasarkan informasi yang diterima pukul 07.00 WIB dari Nur Fitri, memang ada penyerangan dari tentara Israel.
Sarbini menambahkan, akibat aksi kebrutalan tentara Israel itu, tiga orang tewas. Satu di antaranya relawan MER-C. Namun Sarbini belum menjelaskan identitas relawan MER-C yang tewas tersebut. Hanya, Sarbini mengatakan, jumlah korban tewas sangat mungkin bertambah.
Untuk memastikan informasi tersebut, Sarbini mengatakan, MER-C akan meminta bantuan Kementerian Luar Negeri.
Sebelumnya diberitakan bahwa serangan Israel telah menewaskan 16 aktivis kemanusiaan dan 30 lainnya luka-luka.(Dody Soebagio/DSY)
Sumber : metrotvnews.com
0 komentar:
Posting Komentar