Translate

Mimpi dibentuk dari imajinasi dan kreativitasmu. Mimpi adalah cerita dari masa lalu atau keinginan yang kuat untuk masa depan. Jangan lelah untuk bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi.

Selasa, 20 April 2010

Cepat Sembuh, Kawan!

Cepat sembuh sahabat!
Awal Tahun 2010, saya mendapat kabar yang mengejutkan yaitu tentang nasib salah seorang sahabat saya (Mr.E) di STM yang sempat dirawat di Rumah Sakit karena mengidap sebuah penyakit yang baru saya tahu, yaitu Leukemia atau kanker darah. Jujur, saya benar-benar merasa terkejut karena selama sekolah di STM, saya tidak pernah tahu jika beliau mengidap penyakit itu.

Mungkin saya tidak tahu itu karena saya tidak satu kelas dengan beliau. Kami (saya dan beliau) mulanya satu gugus ketika Masa Orientasi Siswa (MOS), kemudian setelah MOS selesai kami pun berpisah kelas dan jurusan. Saya berada di jurusan Instrumentasi Industri dan beliau di jurusan Listrik Industri. Kami pun bertemu kembali di ekskul Kesenian yang dimana pada tahun itu (2002) baru membentuk dirinya, dan angkatan kami adalah angkatan yang pertama sekaligus angkatan perintis. 4 tahun hidup di STM yang sama dengan ekskul yang sama, membuat kami (saya, beliau dan teman-teman ekskul kesenian yang lain) merasa bahwa kami benar-benar sahabat sejati. Karena begitu banyak cerita yang tersimpan dalam ekskul itu.

Kembali ke masalah penyakit Leukemia yang diderita oleh sahabat saya. Setelah saya mendengar kabar itu, saya langsung mencoba menghubungi Mr. A yang menjadi sahabat dekat Mr. E untuk memastikan kabar tersebut. Dan ternyata memang benar! Saya pun berencana menjenguk beliau, dan akhirnya saya memiliki kesempatan untuk menjenguk beliau. Dan Alhamdulillah, saat itu kondisi beliau sudah cukup membaik daripada keadaan sebelumnya karena beliau sudah bisa melihat saya dengan cukup jelas walaupun masih ada blindspot (titik hitam) dalam pandangannya. Beliau pun bisa mendengar saya dengan cukup jelas, walau jarak antara kami sekitar 1 meter. Saya pun pulang ke rumah dengan keadaan cukup tenang karena kondisi beliau yang cukup membaik.


Akan tetapi dua bulan kemudian, saya mendapat kabar lagi jika kondisi Mr. E yang katanya kembali memburuk. Akhirnya, saya dan beberapa adik kelas dari Ekskul Kesenian SMKN 1 Cimahi menjenguk Mr. E sebagai bentuk dukungan kepada beliau agar bisa tetap tabah dan sabar dalam menghadapi penyakitnya. Dan ternyata memang benar, kondisi beliau jauh menurun dibandingkan waktu pertama kali saya bertemu dengan beliau. Kondisi pendengarannya hanya 10% sampai 30 %, tapi kondisi penglihatannya lumayan lebih baik daripada pendengarannya. Sehingga tak jarang ketika kami berkomunikasi dengan menggunakan sedikit bahasa isyarat dan handphone (SMS) untuk menunjukkan maksud apa yang kami maksud padanya.

Jujur, saya merasa sangat sedih melihat kondisi beliau pada saat itu. Akan tetapi, ada satu hal yang tak pernah saya duga setelah saya pulang dari rumah beliau. Yaitu ketika saya menanyakan kembali keadaan beliau kepada Mr. A, dan apakah beliau merasa terganggu dengan kedatangan saya dan adik-adik kelas dari Ekskul Kesenian. Dan ternyata, beliau sama sekali tidak merasa terganggu! Bahkan beliau merasa bersemangat untuk bisa secepatnya sembuh dari penyakitnya. Beliau merasa tersemangati, karena yang datang bukan hanya saya dan adik kelasnya yang kenal dengan beliau tapi juga adik kelasnya yang belum pernah sama sekali kenal, bahkan belum pernah bertemu dengan beliau sebelumnya.

Saya pun sempat SMS seorang adik kelas saya yang ikut menjenguk Mr. E dan menanyakan gimana kesannya setelah bertemu langsung dengan Mr. E dan pulang jam berapa dari Mr. E? Saya menanyakan hal tersebut karena saya pada waktu itu saya meminta izin untuk pulang terlebih dahulu.

Dan adik kelas itu membalas, " Kesentuh banget tadi liat Mr. E, walau dikasih cobaan berat gak nampak tadi mukanya sedih... Kayak gak ada beban, jauh geuning dari aku mah.. Masih dikasih kesempatan yang lebih banyak dari Mr. E tapi ngeluhnya minta ampun.."

Ya, benar! Saya sendiri kadang merasa malu pada diri sendiri. Kadang saya lebih banyak mengeluh daripada bersyukur, padahal nikmat sehat yang diberikan pada saya lebih banyak dari pada kepada Mr. E. Dan kabar terakhir yang saya dapatkan beberapa hari yang lalu (sekarang tanggal 20 April 2010), beliau sedang belajar bersepeda kembali. Walaupun harus kembali merasakan jatuh dari sepeda lagi, saya sangat senang karena beliau benar-benar melaksanakan apa yang diucapkannya yaitu "Ingin cepat-cepat sembuh!"

Untuk sahabatku Mr. E, Cepat sembuh brader! Walau tak banyak kata yang bisa ku ucap dan tulisan yang bisa ku tulis. Hanya do'a dan dorongan motivasi yang bisa kuberikan, aku tunggu kesembuhanmu. Kutunggu kau di lapangan futsal dan pelantikan Kesenian tahun depan. Amien.

0 komentar:

Posting Komentar

OhBelog!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites