Translate

Mimpi dibentuk dari imajinasi dan kreativitasmu. Mimpi adalah cerita dari masa lalu atau keinginan yang kuat untuk masa depan. Jangan lelah untuk bermimpi, karena hidup berawal dari mimpi.

Sabtu, 07 September 2013

Surat Untuk Tulang Rusukku

Teruntuk tulang rusukku yang kelak menjadi ratu bidadariku
Apa kabarmu, tulang rusukku?
Aku harap kamu masih sabar untuk menunggu kedatanganku untuk menemui ayahmu
Bukan.. Bukan karena aku tak  punya nyali tuk datangi ayahmu saat ini
Aku sedang mempersiapkan bekal terbaik untuk mengarungi lautan kehidupan dengan biduk rumah tangga yang akan kita tempati bersama


Namun sebelumnya aku ingin meminta maaf kepadamu
Maaf karena saat ini aku tak sanggup dan tak bisa menyebutmu dengan kata “sayangku” atau “cintaku”
Bukan karena tak sayang dan cinta padamu
Bukan pula karena aku tak ingin menjadi lelaki romantis bagimu
Tapi, biarlah kata-kata itu kuucapkan setelah aku bersalaman dengan ayahmu di depan penghulu
Biarlah romantisme itu kuberikan setelah kau halal bagiku
Namun saat ini, bolehkah aku menyebutmu dengan panggilan adinda?

Adindaku,
Kau berharap aku adalah seorang lelaki shalih yang akan menjadi imam dalam shalatmu dan hidupmu
Namun adindaku, aku masih belumlah menjadi lelaki shalih yang kau dambakan itu
Aku masih belajar untuk menjadi lelaki shalih itu
Dan pembelajaran itu akan terus berlanjut saat kita bersama lalu terpisah ketika Izrail menjemputku

Adindaku,
Aku bukanlah lelaki yang sempurna seperti Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
Pun tak setampan Yusuf Alaihi Salam
Juga tak sekaya dan seberkuasa Sulaiman Alaihi Salam
Serta tak secerdas Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu
Lalu, masih maukah kau menjadi makmumku kelak?
Aku ingin menjadi lelaki shalih bersamamu bukan menjadi shalih karenamu
Dan maukah kau menjadi wanita shalihah bersamaku bukan menjadi shalihah karenaku?

Adindaku,
Kau memintaku untuk tak menghisap batang rokok yang asap kotornya akan membunuhmu perlahan
Sudah ku lakukan itu
Bukan karena permintaanmu, tapi karena batang rokok itu memang tak bermanfaat bagiku
Dan batang rokok itu yang merenggut ayahku dari sisiku

Adindaku,
Aku tak ingin menjanjikan hal-hal indah yang muluk tentang dunia kepadamu
Aku berharap kau tak terlalu mengangan-angankan hal-hal indah yang akan kita alami bersama
Kita tak kan pernah tahu masa depan itu seperti apa
Aku hanya teringat nasihat dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, sahabat Nabiyullah Shalallahu Alaihi Wassalam
Ada empat hal yang menyebabkan hati manusia menjadi gelap. Yaitu, perut yang terlalu kenyang, berakrab-akrab dengan orang-orang zalim, melupakan dosa-dosa masa silam tanpa ada perasaan menyesal. Dan terakhir, panjang angan-angan.
Bukan.. Bukan karena aku tak ingin membahagiakanmu dan membuatmu menderita di dunia
Tak ada lelaki yang menginginkan ratu bidadarinya menangis
Bahkan jika memang derita itu mesti menghampiri, biarlah derita itu aku yang alami
Aku ingin menjadi lelaki sejati yang takkan membiarkan keluarganya menderita
Bukan berarti pula aku tak ingin mengejar dunia
Aku ingin seperti Abu Bakar Radhiyallahu Anhu yang berdo’a, ”Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami, bukan di hati kami.”
Aku ingin memberitahumu jika rumah tangga yang ingin ku bangun bukan hanya untuk di dunia ini saja
Dan kuharap aku bisa membangunnya bersamamu di dalam Jannah-Nya

Adindaku,
Sekali lagi ingin ku katakan kepadamu jika kita tidak bisa meramalkan gelombang di lautan kehidupan itu seperti apa
Perahu rumah tangga yang kita tumpangi bersama akan bertemu dengan riak-riak ombak kecil yang akan membuat kita tersenyum dan menganggapnya sebagai bumbu
Namun bukan tak mungkin ombak besar disertai badai akan memporakporandakan perahu yang kita jaga kelak
Aku berharap ketika ada badai bernama masalah itu datang dan dirasa akan menggoyang perahu kita, kau tetap bersamaku dan kita mencari jalan terbaik agar perahu rumah tangga kita tidak oleng dihempas badai
Dan tak perlulah orang lain tahu badai itu hingga kita berhasil melihat pelangi di penghujung badai
Aku tak ingin kau menceritakan badai itu pada orang lain terutama lelaki lain selain mahram-mu
Aku pun takkan ceritakan badai itu pada wanita yang bukan mahram-ku
Karena bercerita pada yang bukan mahram itu pintu perselingkuhan
Dan aku tak mau itu pintu itu dibuka sekecil apapun
Aku hanya ingin kita bercerita satu sama lain dengan hati yang dingin

Adindaku,
Dalam perahu rumah tangga yang kita bangun nanti, aku adalah arsitek dan nahkoda yang akan menentukan arah perahu rumah tangga kita
Dan dirimu adalah asisten pribadi yang akan membantu mewujudkan visi dan misi rumah tangga yang akan kita rancang bersama
Aku berharap dirimu menjadi isteri yang selalu hadir untukku dan menjadi supporter paling setia yang berdiri di sampingku
Serta menjadi ibu yang selalu ada bagi anak-anak kita
Menjadi guru pertama yang mengajarkan makna tauhid pada mereka
Dan bersamaku memberikan keteladanan yang akan merasuki alam bawah sadar mereka

Adindaku,
Sejujurnya, nanti aku lebih menyukaimu untuk untuk menjadi Ibu Rumah Tangga saja
Tak perlulah kau pergi keluar rumah untuk ikut mencari nafkah
Bukan aku tak suka jika kau bekerja dan membantu menambah pendapatan keluarga
Namun saja, aku tak rela jika dengan kau bekerja maka waktumu untuk menjadi guru kehidupan pertama bagi anak-anak kita menjadi berkurang
Tak perlulah kau merasa takut dengan kekurangan
Percayalah, aku masih mampu untuk menjemput rezeki yang terbaik untuk kehidupan rumah tangga kita kelak
Biarlah aku menunaikan kewajibanku untuk mencari nafkah seutuhnya
Dan kau menunaikan kewajibanmu sebagai seorang istri serta jadi seorang ibu dari anak-anak kita kelak

Adindaku,
Kau memintaku berjanji agar aku tak menikahi wanita lain sampai engkau meninggal nanti
Aku mengerti perasaanmu, maka peganglah janjiku untuk tidak menduakanmu
Aku tahu jika kau bukanlah pembenci syariat-Nya yang bernama poligami
Maka tak perlulah kau mencari dalil dan fatwa untuk mendukungmu agar tak memadumu
Cukuplah permintaan dan rasa cintamu itu yang membuatku tak melakukan hal yang tak kau sukai itu
Aku pun tak tega membiarkan perasaan ratu bidadariku terluka
Aku tak perlu bidadari yang lain selama ada ratu bidadari terbaik yang diserahkan-Nya padaku
Sama seperti halnya Rasulullah yang tak memiliki istri yang lain saat Khadijah masih mendampingi

Adindaku,
Entahlah, apakah yang kutuliskan dalam surat ini termasuk ke dalam panjang angan atau tidak?
Namun, rasanya aku masih ingin tertawa saat aku membaca lagi surat ini dari awal hingga akhir
Tertawa karena aku berharap untuk dapat melakukan hal ini dan itu bersamamu pada saat kita sudah bersama dalam biduk rumah tangga
Padahal aku sendiri masih belum bertemu dengan ayahmu
Belum meminta izinnya untuk meminangmu
Dan saat ini hanya mampu memintamu untuk menantikanku di batas waktu

Kuharap engkau tetap sabar adindaku
Aku takkan membiarkanmu terlalu lama tuk menunggu kedatanganku pada ayahmu
Sebuah bekal terbaik sedang aku persiapkan untuk meminang sang Ratu Bidadari yaitu dirimu
Sampai jumpa adindaku
Sampai jumpa tulang rusukku
Semoga tahun depan kita dapat bertemu di depan ayahmu juga bapak Penghulu

Hormatku untukmu,
@arai_ibnusalman

0 komentar:

Posting Komentar

OhBelog!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites